Jenazah Nunlr Hamidah alias Nek Andong
DELISERDANG – Jasad Nur Hamidah alias Nek Andong pertama kali diketahui oleh tetangga, Lidia. Saat itu, Lidia diminta Atok untuk menghidupkan lampu rumahnya.
“Atok itu pakai kursi roda. Jadi memang sering aku diminta ngidupin lampu. Habis ngidupin lampu aku curiga, kok nggak ada suara nenek. Kutanya kemana rupanya nenek. Udah bunuh diri kata Atok,” urai Lidia.
Mendengar pernyataan Atok, Lidia yang tak percaya mengecek keberadaan Nek Andong. Setelah ditelusuri ke ruang tamu, Lidia melihat Nek Andong sudah bersimbah darah dengan sejumlah luka.
“Aku langsung ngomong di batin ini pasti dibunuh. Karena ku lihat luka di hidung sama di jidatnya itu,” tutur Lidia.
Melihat itu, Lidia langsung memberitahu penemuan itu kepada kepala dusun dan warga lainnya. Sontak warga sekitar heboh dan diteruskan ke petugas Polsek Sunggal.
“Aku bilang sama Atok, Atok jangan macam-macam. Atok bunuh nenek kan? Nggak ada katanya,” lanjut Lidia.
Lidia menduga Atok merekayasa kematian Nek Andong. Pasalnya, ibu rumah tangga itu melihat pisau dapur melekat di tangan kanan Nek Andong.
“Ada di tangan kanannya kalau nggak salah. Tapi nggak mungkin lah bunuh diri. Di tangan nenek itu ada luka juga kayak melawan gitu kurasa. Kurasa ditaroknya ke tangan nenek itu pisaunya. Tapi dia udah ada darah di hidung sama jidatnya. Itu aku curiganya,” ucapnya.
Mendapat pertanyaan-pertanyaan menyudutkan dari Lidia, Atok hendak memasuki rumah kembali. Namun Lidia menghambatnya dan meminta Atok berdiam diri di tempat duduknya.
“Terus Atok mau masuk lagi ke dalam, ku tarek jangan masuk lagi Atok kalau memang gak ada. Duduk aja disini,” tegasnya.
Terpisah, Kapolsek Sunggal Kompol Bambang Gunanti Hutabarat ketika dikonfirmasi belum bersedia memberikan keterangan terkait kematian Nur Hamidah alias Nek Andong. Termasuk status Atok yang turut diboyong ke Polsek Sunggal.
“Sabar ya nanti diinfokan,” ucapnya singkat. (ri/wil)