Mayat Wanita Dibungkus Kain Seprai di Jurang Karo Dibunuh Pacarnya, 2 Polisi Terlihat

Kriminal11 views

DITANGKAP: Dua pelaku pembunuh wanita ditangkap.

MEDAN – Identitas mayat perempuan yang dibungkus kain sperai di jurang Jalan Jamin Ginting, Desa Doulu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo yang ditemukan pada 22 Oktober 2024 lalu akhirnya berhasil diungkap kepolisian Tim Jatanras Direktorat (Dit) Reskrimum Polda Sumatera Utara.

Identitas korban diketahui setelah pelaku yang merupakan seorang pengusaha asal P .Siantar berinisial JO ditangkap. Tersangka JO ternyata kekasih korban MP (26) alias Sela yang merupakan warga Simalungun.

Selain tersangka JO, turut ditangkap rekan pelaku lainnya yakni S dan E serta dua oknum polisi inisial J dan H. Pelaku S dan E berperan membuang jasad korban ke Kabupaten Karo atas suruhan pelaku JO dengan menerima sejumlah uang.

Sedangkan oknum polisi inisial J dan H ditangkap karena mengetahui pembunuhan tersebut namun terjadi pembiaran dan tidak melaporkan kepada polisi.

Hal itu dikatakan Direktur Reskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Sumaryono kepada wartawan, Senin (28/10) malam.

Penangkapan pelaku berawal dari penemuan mayat di Jalan Jamin Ginting, Desa Doulu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, pada 22 Oktober 2024 lalu.

“Penemuan mayat itu pun lalu ditindaklanjuti personel Jatanras Polda Sumut dipimpin Kompol Bayu Putra Samara bersama Polres Tanah Karo. Dari hasil identifkasi yang dilakukan di RS Bhayangkara diketahui identitas mayat itu berinisial MP alias Sela (26) warga Simalungun,” katanya.

Tambah Sumaryono, berdasarkan pemeriksaan forensik ditemukan beberapa luka di tubuh korban sehingga ahli menyimpulkan korban dibunuh.

“Dari hasil keterangan sejumlah saksi lalu diketahui bahwa korban selama satu bulan tinggal bersama kekasihnya berinisial JO di Jalan Merdeka, Kota Siantar,” tambah Sumaryono didampingi Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi.

Sumaryono menerangkan, bersama Polres P.Siantar, tim Jahtanras menuju rumah kekasih korban dan didapati sejumlah barang bukti seperti seprai, sapu, bantal, sarung bantal yang ada bekas bercak darah. Setelah itu personel mengamankan pelaku JO.

“Pelaku JO mengakui dirinya bersama korban sempat melakukan hubungan intim dengan cara-cara kekerasan sehingga menyebabkan korban meninggal dunia,” terangnya.

Melihat korban dalam kondisi tidak bernyawa pelaku JO menyuruh rekannya untuk membuang jasad korban lalu ditemukan di Kabupaten Tanah Karo.

“Berdasarkan pengakuan tersangka JO, lalu tersangka lainnya ditangkap dari lokasi terpisah yakni S dan E serta dua oknum polisi inisial J dan H,” terang Sumaryono.

“Saat ini kedua oknum polisi itu sudah di Patsus untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” bebernya.

Sumaryono menambahkan, pelaku JO sebelum menganiaya korban sampai meninggal terbukti mengomsumsi narkoba. Hal itu dibuktikan dengan hasil pemeriksaan urine yang dilakukan penyidik kepada pelaku tersebut. Saat ini para pelaku sudah ditahan di Mapolda Sumatera Utara.

“Tersangka utama dijerat Pasal 351 ayat (3) juncto Pasal 55 KUHPidana terkait penganiayaan yang menyebabkan kematian, dengan ancaman hukuman pidana penjara maksimal 7 tahun. Dan tersangka yang turut membantu akan dijerat Pasal 221 juncto 55 KUHPidana,” tegasnya. (wil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *