TOLAK : Spanduk penolakan Joni Iskandar sebagai Kepling IX.
MEDAN – Sebagian warga Lingkungan IX Kelurahan Sidorame Timur, Kecamatan Medan Perjuangan, Medan, Sumatera Utara menolak diangkatnya Joni Iskandar sebagai kepala lingkungan (kepling) mereka.
Pasalnya, warga menilai pemilihan yang dilkukan Lurah tidak transparan.
Sebelumnya, ada tiga calon yang maju sebagai calon yakni Sukarsih (petahana), Joni Iskandar dan Mikael Parapat.
Sebelumnya, ke 3 calon kepling ini, mendatangi warga untuk dimintai dukungan, seperti, foto, tanda tangan, dan disertai tanda google maps untuk menunjukan bahwa calon tersebut telah mendatangi rumah warga, dimulai pada tanggal 3 sampai 9 Maret 2025, selama 7 hari berturut-turut.
Dan tanggal 10 Maret 2025, ketiga calon harus menyerahkan berkas dukungan ke kantor lurah, dan nantinya akan dihitung berkas-berkas dukungan yang diperoleh ketiga calon.
Pada 24 Maret 2025 pengumuman akan disampaikan kepada warga, namun ditunda Lurah Sidorame sampai 27 Maret 2025. Dan 27 Maret sore, Lurah mengumumkan Joni Iskandar sebagai Kepala Lingkungan IX.
Sontak warga terkejut, sebab kemenangan Joni Iskandar menurut warga adanya permainan dan tidak transparannya Lurah Sidorame Timur.
Togu Simanjuntak mengatakan calon petahana bernama Sukarsih mendapatkan dukungan perolehan suara 75 Kartu Keluarga (KK), dari jumlah keseluruhan 107 Kartu Keluarga (KK) di lingkungan IX Sidorame Timur.
“Ibu Sukarsih sudah mendapatkan dukungan 75 KK, dan beliau berdomisili di kelurahan Sidorame Timur sudah 13 tahun, sementara Joni Iskandar saya tidak kenal, dan tiba tiba muncul di permukaan, sedangkan Mikael Parapat sekira 15 tahun,” ujarnya.
Jika dilihat dari perwal nomor 21 tahun 2021, Joni Iskandar tidak ada mendapatkan 30% dukungan.
“Kami menilai Lurah tidak transparan dalam hal ini,” tambahnya.
Togu menjelaskan warga akan demo ke kantor Lurah untuk meminta pertanggung jawaban. (*)
Penulis : William