Rektor UMA Wisuda 1090 Lulusan, William Leonardy Limutra Raih Magister Hukum

WISUDA: William Leonardy Limutra, SH, MH (kanan) saat diwisuda.

MEDAN – Rektor Universitas Medan Area (UMA) Prof Dr Dadan Ramdan, MEng, MSc mewisuda 1.090 lulusan di Gelanggang Mahasiswa Kampus 1 UMA, Jalan Kolam Medan Estate, Sabtu (21/6/2025).

Wisuda digelar dua sesi (pagi dan siang) itu bernuansakan etnik nusantara yang bertema “From Exellence to Global Impact: UMA Graduates Commit to Sustainable Change”.

Wisuda dihadiri Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah 1 Sumatera Utara (Sumut) Prof Drs Saiful Anwar Matondang, MA, PhD, Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut Dr Rudy Brando Hutabarat.

Hadir juga Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Alumni Universitas Medan Area (PB IKA UMA) Hj Rita Wizni Rahudman, Ketua Forum Silaturahmi Alumni UMA Drs Batara Surya Yusuf, Ketua Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim (YPHAS) Drs M Erwin Siregar, MBA, para wakil rektor, dekan dan ketua program studi di lingkungan UMA serta keluarga wisudawan-wisudawati.

Menurut rektor, tema wisuda ini bukan sekadar slogan, melainkan panggilan zaman bahwa lulusan UMA bukan hanya dipersiapkan jadi sarjana, magister dan doktor, tetapi menjadi agen perubahan berkelanjutan di tingkat lokal, nasional, dan global.

“Saat ini kita hidup di era percepatan, teknologi digital, kecerdasan buatan, krisis iklim, geopolitik global, hingga tantangan pangan dan energi,” ujar Prof Dadan.

Semua itu, katanya memerlukan solusi lintas ilmu, lulusan yang adaptif, solutif dan kolaboratif. Kalian harus jadi agen perubahan berkelanjutan.

Sebagai bentuk nyata terhadap tantangan ini, UMA telah menetapkan visi besar menuju “Green Digital University 2029”.

Konsep ini, menurutnya bukan hanya tentang digitalisasi, tetapi menggabungkan ekosistem akademik berkelanjutan, teknologi cerdas, technopreneurship hijau, dan teknokearifan lokal.

Rektor juga menyampaikan kebanggaannya, 47 persen dosen UMA bergelar doktor, 72 persen bersertifikat profesi, dan 18 persen tengah menempuh program doktor di dalam dan luar negeri.

Ketua Yayayasan Pendidikan Haji Agus Salim (YPHAS) HM Erwin Siregar dalam sambutannya mengatakan, perguruan tinggi saat ini diarahkan berstandar internasional guna nenghadapi tantangan persaingan global.

“Upaya ini dilakukan untuk neningkatkan daya saing lulusan di kancah internasional,” kata Erwin..

Kepada para wisudawan, Erwin mengingatkan dengan menyandang gelar akademik baru, kini memiliki tanggung jawab baru yang lebih tinggi untuk mampu berperan dan berkiprah di tengah masyarakat Indonesia dan peradaban dunia internasional.

Kepala LLDikti Wilayah I, Prof Saiful Anwar Matondang dalam sambutannya mengapresiasi capaian yang diperoleh UMA.

UMA, kata Saiful adalah salah satu perguruan tinggi swasta di Sumut yang sudah diakui reputasinya.

Tantangan ke depan, sebut Saiful, bagaimana UMA membuat program terobosan untuk menyahuti kemajuan zaman, khususnya di bidang teknologi digital.

Wakil Rektor Bidang Penjaminan Mutu Pendidikan dan Pembelajaran Sherlly Maulana, ST, MT, melaporkan, 1.090 lulusan yang diwisuda terdiri dari 960 dari program sarjana, 127 orang dari program magister, 3 orang dari program doktor ilmu pertanian, dan 1 orang mahasiswa asing berkebangsaan Tiongkok.

Adapun wisudawan terbaik dari program sarjana adalah Tarsius Buluhati Bulolo dari Program Studi Teknik Informatika, IPK 3,98 dengan masa studi 3 tahun 6 bulan.

Kemudian wisudawan terbaik dari program pascasarjana atas nama Faisal Rahman dari Program Magister Administrasi Publik, IPK 4,0 dalam masa studi satu tahun 6 bulan.

Selain itu wisudawan terbaik Program Doktor Ilmu Pertanian atas nama Darmansyah Siregar, IPK 3,91 dengan masa studi 2 tahun 6 bulan.

Wisudawan terbaik paacasarjana dari program Magister Ilmu Hukum Indra Tarigan, IPK 4.0 dalam masa studi 1 tahun 6 bulan.

SANDANG

Momen penuh haru dan kebanggaan mewarnai prosesi wisuda tersebut.

Pasalnya, William Limutra resmi menyandang gelar Magister Hukum. Di balik toga dan selempang kelulusan, terpatri perjalanan panjang seorang pemuda yang membuktikan bahwa intelektualitas dan pengabdian kepada bangsa bisa berjalan seiring.

Pria yang menjabat di beberapa organisasi masyarakat dan lainnya ini, mengaku dengan menyandang Magister Hukum tantangan ke depan akan semakin banyak.

Namun pria yang suka senyum ini mengaku siap menghadapinya.

“Dengan kondisi saat ini dan persaingan semakin ketat membuat pola pikir kita akan semakin tertantang,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (22/6/2025).

Namun pria bernama lengkap William Leonardy Limutra ini berharap ilmu yang diperolehnya dapat dimanfaatkan untuk pengabdian bagi bangsa dan negara.

Leonardy mengucapkan terimakasih kepada Prof.Dr.Ir.Retna Astuti Kuswardani,M.S (Direktur), Isnaini SH MHum PhD (Kaprodi Magister Ilmu Hukum) dan panitia penguji tesis yakni Dr. Rafiqi, SH, MM, M.Kn. (Ketua), Dr. Azwir Agus, SH, M.Hum (Sekretaris), Prof. Dr. Taufik Siregar, SH, M.Hum (Pembimbing I), dan Dr. M. Citra Ramadhan, SH, MH (Pembimbing II).

William Leonardy Limutra SH, MH meraih IPK 3.97. (*)

Penulis : william

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *