Bermain Layang-layangan, Siswa SMA Kelas 2 Ditembak OTK di Medan Denai

Kriminal2 views

DITEMBAK: Evander Esawdi Hutauruk didampingi orangtuanya.

MEDAN – Seorang remaja pria, Evander Esawdi Hutauruk (16) warga Jalan Elang Ujung Kelurahan TSM 2, Kecamatan Medan Area ditembak orang tidak dikenal saat sedang bermain layangan di lapangan bola Jalan Pelikan Ujung Kelurahan TSM 2.

Akibat terkena tembakan senapan angin di bagian pinggang sebelah kanan hingga peluru tembus ke usus kecilnya, korban yang masih duduk di bangku kelas 2 SMA itu harus menjalani operasi dan mendapat mendapat 20 jahitan dan dirawat intensif di RS Adam Malik Medan.

Ibu korban, Pretty Sumiati br Sitompul (50) yang didampingi suaminya, Elisander Hutauruk (50) saat diwawancarai Jurnalis SNN di rumahnya mengungkapkan perisriwa naas yang menimpa anaknya itu terjadi pada, Rabu (30/7/2025) sekira pukul 18.00 WIB.

“Saat itu saya sedang berada di rumah. Tiba-tiba anakku ditemani kawani kawan-kawannya datany ke rumah. Evander menjerit sembari menangis dan meminta saya untuk mengantarnya ke rumah sakit karena ada yang menembak pinggangnya,” ujarnya.

Wanita yang memiliki 3 anak itu menambahkan, dia bertanya kepada anaknya serta teman-temannya kenapa bisa kena tembak, apakah tadi lagi tawuran. Menurut pengakuan dari Evander, saat itu dia dan temannya bukan tawuran, melainkan sedang bermain layang-layang di lapangan bola. Tiba-tiba pinggangya sakit karena ada yang menembak. Korban dan temannya tidak tahu siapa yang melakukan penembakan.

“Baju anakku tidak koyak. Saat saya cek, pinggang sebelah kanannya berlubang dan perutnya terasa sakit. Saya dan suami dibantu warga membawanya ke RSU dr Pirngadi Medan. Namun Evander dirujuk ke RS Adam Malik Medan,” ungkapnya.

Lanjut ibu rumah tangga (IRT) itu, sesampianya di rumah sakit, dokter mengatakan jika peluru itu tembus ke perut dan bersarang ke usus kecil. Dokter menyarankan agar anaknya dioperasi dan biayanya cukup besar. Akhirnya kedua orangtua korban setuju agar anaknya dioperasi.

“Biaya operasi tidak bisa ditanggung BPJS dengan alasanĀ  ini kasus kriminal. Kami terpaksa pinjam sana dini agar ada biaya operasi dan perawatan medis untuk anak saya. Evander dirawat selama 15 hari di rumah sakit. Saat ini anak saya beristirahat di rumah menunggu pulih total,” katanya sembari menambahkan anaknya beberapa minggu ini tidak bersekolah karena sakit.

Diakui Pretty bahwa dia sudah membuat laporan ke Polsek Medan Area pada 2 Agustus 2025 dengan Nomor: LP/B/544/VII/2025/SPKT. Namun hingga kini belum ada tindaklanjut dari pihak kepolisian.

“Sampai hari ini belum ada informasi lebih lanjut dari polisi terkait laporan saya. Saya sangat berharap agar polisi segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya serta dihukum seberat-beratnya. Agar tidak terulang lagi penembakan seperti yang dialami anak ketiga dari 3 bersaudara ini,” harapnya mengakhiri.

Terpisah, Kapolsek Medan Area, Kompol Dwi Himawan Chandra saat dikonfirmasi lewat telepon meminta agar melayangkan pesat lewat WhatsApp dengan alasan sedang mengemudi mobil.

Saat dikonfirmasi lewat WhatsApp terkait perkembangan laporan ibu korban yang dilampirkan surat bukti laporan, Kapolsek belum memberikan jawaban. (Wiliam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *