TANGKAP: Kepala BNN Sumut, Brigjen Pol Toga H Panjaitan didampingi Anggota Komisi III DPR RI , Hinca Panjaitan saat menunjukkan barang bukti.
MEDAN – Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara (BNNP Sumut) berhasil mengungkap peredaran 216 Kg ganja asal Gayo Lues, Aceh.
Selain, itu, BNN Sumut juga berhasil menggagalkan peredaran 1,7 Kg sabu dari dua pengungkapan kasus berbeda.
Kepala BNN Sumut, Brigjen Pol Toga H Panjaitan didampingi Anggota Komisi III DPR RI , Hinca Panjaitan dalam keterangannya, Jumat (20/6) menjelaskan, dari 3 pengungkapan kasus ini, BNN turut membekuk 11 orang tersangka.
“Untuk pengungkapan 216 Kg ganja kering dengan 9 orang tersangka yakni, T (30) K (30), PH (18) dan S (32) yang merupakan warga Aceh Tenggara, A (35) dan S (39) yang keduanya warga Gayo Lues, I (34) warga Aceh Tenggara, MAP (28) warga Deliserdang dan JA (31),” jelasnya.
Sedangkan kasus selanjutnya pengungkapan, 300 gram sabu asal Medan yang akan dikirim ke Jawa Timur.
Dalam pengungkapan ini, petugas BNNP Sumut berhasil mengamankan seorang tersangka, YAM (39) warga Kota Binjai. Kasus terakhir pengungkapan 1,4 Kg sabu oleh Kanal Tanjung Balai Asahan dengan seorang tersangka, T (41) warga Bangkalan, Jawa Timur.
Selain pengungkapan ketiga kasus tersebut, lanjut Brigjen Toga, belum lama ini BNN Sumut juga berhasil memusnahkan 1,5 hektare ladang ganja di Madina. “Dari pemusnahan ladang ganja itu juga disita 20 ribu batang ganja seberat 2 ton,” jelasnya.
Juga dilakukan pemusnahan sekira 3,5 Kg sabu.
Dari pengungkapan peredaran narkotika tersebut, sebanyak 375268 anak bangsa yangtm terselamatkan.
Anggota Komisi III DPR RI , Hinca Panjaitan, mengapresiasi dan mendukungan penuh atas pengungkapan kasus narkotika yang dilakukan BNN Sumut. “Saya memberi apresiasi yang tinggi atas pengungkapan ini. Apa yang dilakukan BNN, setidaknya masyarakat tercegah untk tidak menggunakan narkoba,”katanya.
Hinca menambahkan, selama ini, peredaran narkotika di Indonesia banyak masuk melalui pintu masuk Selat Malaka.
“Saya minta ganyang bandar narkoba dari Malaysia. Kami minta agar Malaysia juga melakukan pencegahan supaya Indonesia tidak menjadi pasar narkoba. Sebab, Narkotika adalah ancaman kedaulatan negara,”tegasnya. (wil)